Lanjutan 02. SIAP UAMBN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
1. Syukur
-
PengertianSyukur berarti berterima kasih kepada kepada Allah Swt. sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti ucapan dari perasaan senang, bahagia, melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik. Secara istilah, Syukur merupakan suatu tindakan, ucapan, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang telah dirasakan, didapatkan, dari Allah Swt.
-
Bentuk-Bentuk SyukurMengacu kepada pengertian iman, yaitu membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikan dengan amal perbuatan, maka bentuk syukur juga ada tiga, yaitu:1) Bersyukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyadaridengan sepenuh bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. dan tiada seseorang pun selain Allah Swt. yang dapat memberikan nikmat itu. Bersyukur dengan hati juga berupa rasa gembira dan rasa terhadap nikmat yang telah diterimanya.2) Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimat hamdalah. Bahkan ada beberapa doa yang diajarkan oleh rasul sebagai ungkapan syukuratas nikmat tertentu, misalnya doa setelah makan, doa banguntidur, doa selesai buang hajat dan lain sebagainya.3) Bersyukur dengan amal perbuatan, yaitu menggunakan nikmat yang telah Allah berikan. Misalnya menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang baik.Misalnya:a) menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang positif dan diridhai Allah Swt.b) jika seseorang memperoleh nikmat harta benda, maka iamempergunakan harta itu sesuai dengan jalan Allah Swt.c) Jika nikmat yang diperolehnya berupa ilmu pengetahuan, ia akan memanfaatkan ilmu ituuntuk keselamatan, kebahagian, dan kesejahteraan manusia dan diajarkan kepada orang lain;bukan sebaliknya, ilmu yang diperoleh digunakan untuk membinasakan dan menghancurkankehidupan manusia.Sementara itu Imam Al-Ghazali menegaskan bahawa mensyukuri anggota tubuh yang diberikan Allah Swt. meliputi 7 anggota badan yang pentinga). Mata, mensyukuri nikmat ini dengan tidak mempergunakannya untuk melihat hal-hal yangmaksiat;b).Telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik dan tidakmempergunakannya untuk hal-hal yang tidak boleh didengar;c). Lidah, dengan banyak mengucapkan zikir, mengucapkan puji- pujian kepada Allah Swt. danmengungkapkan nikmat-nikmat yang diberikan. d) Tangan, digunakan untuk melakukankebaikan-kebaikan terutama untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain, dan tidakmempergunakannya untuk melakukan hal-hal yang haram;e) Perut, dipakai hanya untuk memakan makanan yang halal/baik dan tidak berlebih-lebihan(mubazir). Makanan itu dimakan sekadar untuk menguatkan tubuh terutama untuk beribadathkepada Allah Swt.;f) Kemaluan, dijaga kehormatan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah seperti zina dan pergaulanbebas.g) Kaki, digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang baik, seperti ke masjid, naik haji keBaitullah (Ka’bah), mencari rezeki yang halal, dan menolong sesama umat manusia.Hikmah dan Manfaat Syukura. Membuat seseorang bahagia karena apa yang ia dapatkan akan membawa manfaat bagi ia danorang-orang sekitarnya.b. Allah akan menambah nikmat yang ia peroleh sesuai dengan janji Allah Swt. dan akanterhindar dari siksa yang amat pedih.,, Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; «Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim [14] : 7)c. Orang yang pandai bersyukur akan disukai oleh banyak orang, karena ia adalah orang yangpandai berterima kasih terhadap sesama.Qona’ah
Pengertian
Qona’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Akan tetapi, qona’ah bukan berarti hidup santai, malas bekerja, tidak kreatif, statis dan tidak mau menerima perubahan.Qona’ah dalam Kehidupan
Qona’ah seharusnya menjadi sikap dasar setiap muslim. Karena
sikap tersebut akan menjadi pengendali agar tidak larut dan surut dalam keputus asaan dan tidak maju dalam ketamakan dan keserakahan. Sikap yang demikian perlu dibudayakan dan dimasyarakatkan di masyarakat agar tidak timbul rasa dan sikap memonopoli segala sesuatu yang menyebabkan orang lain tidak mendapat kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan. Akibat dari keadaan tersebut akan muncul ketimpangan dan kesenjangan sosial. Sifat qana’ah juga dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dengan tidak memperlihatkan kesombongan dan keangkuhan.Qona’ah dalam kehidupan pribadi seorang muslim juga berfungsi sebagai1. Stabilisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah, maka ia akanselalu berhati tenteram, berlapang dada, merasa puas dengan apa yang dimilikinya, merasakaya dan terhindar dari sifat rakus, serakah dan tamak.2. Dinamisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah maka ia akanmempunyai kekuatan batin yang selalu mendorong untuk mencapai kemajuan hidupberdasarkan keadaan dan kekuatan yang dimilikinya dengan tetap bergantung kepadakehendak dan karunia Allah.Keutamaan Qona’ahDengan mempunyai sikap qana’ah, jiwa seseorang akan stabil karena ia mampu :
a. Bersyukur apabila berhasil dalam usahanya dan jauh dari sifat sombong;b. Bersabar dan berlapang dada apabila gagal dan jauh dari sifat frustasi;c. Memiliki hati yang tenteram dan damai;d. Merasa kaya dan berkecukupan;e. Membebaskan diri dari sikap rakus dan tamak;f. Hidup hemat, tidak bergaya hidup lebih besar pasak daripada tiang;g. Menyadari bahwa harta berfungsi sebagai bekal ibadah.h. Menyadari bahwa kaya dan miskin itu tidak terletak pada harta, tetapi pada hati;'' Bukanlah kekayaan itu terletak pada banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya ituadalah kekayaan hati. (HR. Bukhari Muslim)3. Ridha dan SabarPengertianSabar adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senanghati. Orang yang ridha menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itumerupakan kehendak Allah Swt.Bentuk-bentuk sabarMenurut Imam Al-Ghazali sabar adalah kesanggupan untuk mengendalikan diri, maka kesabaran merupakam upaya pengendalian nafsu yang ada dalam diri manusia. Dalam upaya tersebut manusia menjadi tiga tingkatan, yaitu:a. Orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsunya, karena ia mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi.b. Orang yang kalah oleh hawa nafsunya. Ia telah mencoba untuk bertahan atas dorongan nafsunya, tetapi kesabarannya lemah, maka ia kalah.c. Orang yang mempunyai daya tahan terhadap dorongan nafsunya, tetapi suatu ketika ia kalah, karena besarnya dorongan nafsu, meskipun demikian ia bangun lagi dan terus bertahan dengan sabar atas dorongan nafsu tersebut.Sabar juga diterapkan dalam tiga hal:1.Sabar dalam melaksankan ibadah. Untuk melaksankan ibadah membutuhkan kesabaran, sabaruntuk memulai dan sabar untuk melaksankannya, banyak di antara kita yang kurang sabardalam melaksankan ibadah wajib maupun ibadah sunnah.2. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Dalam benak kita, mungkin kita menganggap bahwamaksiat adalah sesuatu yang indah, nikmat,dan mengasyikan. Zina dinggap nikmat, ,judidianggap akan membuat seseorang kaya raya, mencuri merupakan cara yang praktis untukmencari harta, mabuk mabukan adalah sesuatu yang membanggakan dan lain sebagainya.Semua anggapan tersebut tentunya bisikan syetan yang dihembuskan lewat benak dan pikirankita. Untuk menghindari perbuatan perbuatan maksiat tersebut sungguh sangat membutuhkankesabaran. Demikian pula dengan seseorang yang telah terbiasa melaksanakan perbuatanmaksiat, misalnya ia terbiasa mabuk-mabukan, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, maintogel, berzina, dan sebagainya. Untuk berhenti, insyaf dan bertobat dari perbuatan-perbuatanterlarang tersebut sungguh merupakan perjuangan yang berat dan membutuhkan kesabaran.3. Sabar dalam manghadapi musibah. Dalam hidup ini hanya ada dua kenyataan yaitu bahagiaatau sengsara, senang atau susah, berhasil atau gagal. Tidak mungkin kita akan bahagia, atausenang terus-menerus, ada kalanya kita sedikit sengsara, susah atau pernah mengalami gagal.Semua itu harus kita hadapi dengan sikap yang benar. Jika kita sedang bahagia, senang danberhasil, maka kita harus bersyukur dan ingat kepada Allah, memahasucikan Allah (tasbih),memuji-Nya, dan beristighfar.Di samping itu kita juga harus sabar pada saat kita emosi ataau marah. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi situasi di mana situasi tadi membuat kita terpancing untuk marah. Dalam kondisi seperti kita membutuhkan kemampuan mengendalian diri dengan cara bersabar: ''(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema›afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali-Imran [3] : 134)Keutamaan sabara. Orang yang sabar akan berhasil dalam meraih cita-citanya, ia akan memiliki jiwa yang kuat dantahan uji menghadapi berbagai persoalan hidup.b. Orang yang sabar akan dicintai Allah dan sebaliknya orang yang tidak sabar tidak dicintaiAllah, bahkan diperintahkan untuk mencari Tuhan selain Allah.c. Orang yang sabar akan tenang, karena sesungguhnya sikap sabar dan ridha adalahmencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.- Oke guys… jika in gin lanjutannya.,,yook kunjungi postingan 04. SIAP UAMBN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar