Senin, 06 Maret 2017

03. SIAP UAMBN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Lanjutan 02. SIAP UAMBN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK 


1. Syukur

  1. Pengertian
    Syukur berarti berterima kasih kepada kepada Allah Swt. sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti ucapan dari perasaan senang, bahagia, melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik. Secara istilah, Syukur merupakan suatu tindakan, ucapan, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang telah dirasakan, didapatkan, dari Allah Swt.


  2. Bentuk-Bentuk Syukur
    Mengacu kepada pengertian iman, yaitu membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikan dengan amal perbuatan, maka bentuk syukur juga ada tiga, yaitu:
    1) Bersyukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyadari
    dengan sepenuh bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. dan tiada seseorang pun selain Allah Swt. yang dapat memberikan nikmat itu. Bersyukur dengan hati juga berupa rasa gembira dan rasa terhadap nikmat yang telah diterimanya.
    2)  Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimat hamdalah. Bahkan ada beberapa doa yang diajarkan oleh rasul sebagai ungkapan syukuratas nikmat tertentu, misalnya doa setelah makan, doa bangun
    tidur, doa selesai buang hajat dan lain sebagainya. 
    3) Bersyukur dengan amal perbuatan, yaitu menggunakan nikmat yang telah Allah berikan. Misalnya menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang baik. 
    Misalnya:
    a)  menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang positif dan diridhai Allah Swt.
    b)  jika seseorang memperoleh nikmat harta benda, maka ia
         mempergunakan harta itu sesuai dengan jalan Allah Swt.
    c)  Jika nikmat yang diperolehnya berupa ilmu pengetahuan, ia akan memanfaatkan ilmu itu 
         untuk keselamatan, kebahagian, dan kesejahteraan manusia dan diajarkan kepada orang lain; 
        bukan sebaliknya, ilmu yang diperoleh digunakan untuk membinasakan dan menghancurkan 
        kehidupan manusia.
        Sementara itu Imam Al-Ghazali menegaskan bahawa mensyukuri anggota tubuh yang diberikan Allah Swt. meliputi 7 anggota badan yang penting
    a). Mata, mensyukuri nikmat ini dengan tidak mempergunakannya untuk melihat hal-hal yang  
         maksiat; 
    b).Telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik dan tidak 
         mempergunakannya untuk hal-hal yang tidak boleh didengar; 
    c). Lidah, dengan banyak mengucapkan zikir, mengucapkan puji- pujian kepada Allah Swt. dan 
         mengungkapkan nikmat-nikmat yang diberikan. d)  Tangan, digunakan untuk melakukan   
         kebaikan-kebaikan terutama untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain, dan tidak 
         mempergunakannya untuk melakukan hal-hal yang haram;
    e) Perut, dipakai hanya untuk memakan makanan yang halal/baik dan tidak berlebih-lebihan 
        (mubazir). Makanan itu dimakan sekadar untuk menguatkan tubuh terutama untuk beribadath
        kepada Allah Swt.;
    f)  Kemaluan, dijaga kehormatan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah seperti zina dan pergaulan 
        bebas.
    g)  Kaki, digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang baik, seperti ke masjid, naik haji ke 
        Baitullah (Ka’bah), mencari rezeki yang halal, dan menolong sesama umat manusia.

     Hikmah dan Manfaat Syukur
    a. Membuat seseorang bahagia karena apa yang ia dapatkan akan membawa manfaat bagi ia dan  
       orang-orang sekitarnya.
    b. Allah akan menambah nikmat yang ia peroleh sesuai dengan janji Allah Swt. dan akan 
        terhindar dari siksa yang amat pedih.
        ,, Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; «Sesungguhnya jika kamu bersyukur,  
           pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),  
          Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim [14] : 7)
    c. Orang yang pandai bersyukur akan disukai oleh banyak orang, karena ia adalah orang yang 
        pandai berterima kasih terhadap sesama.

    Qona’ah


    Pengertian


          Qona’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Akan tetapi, qona’ah bukan berarti hidup santai, malas bekerja, tidak kreatif, statis dan tidak mau menerima perubahan. 

    Qona’ah dalam Kehidupan


           Qona’ah seharusnya menjadi sikap dasar setiap muslim. Karena

    sikap tersebut akan menjadi pengendali agar tidak larut dan surut dalam keputus asaan dan tidak maju dalam ketamakan dan keserakahan. Sikap yang demikian perlu dibudayakan dan dimasyarakatkan di masyarakat agar tidak timbul rasa dan sikap memonopoli segala sesuatu yang menyebabkan orang lain tidak mendapat kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan. Akibat dari keadaan tersebut akan muncul ketimpangan dan kesenjangan sosial. Sifat qana’ah juga dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dengan tidak memperlihatkan kesombongan dan keangkuhan.
    Qona’ah dalam kehidupan pribadi seorang muslim juga berfungsi sebagai
    1. Stabilisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah, maka ia akan 
        selalu berhati tenteram, berlapang dada, merasa puas dengan apa yang dimilikinya, merasa 
        kaya dan terhindar dari sifat rakus, serakah dan tamak.
    2. Dinamisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah maka ia akan 
        mempunyai kekuatan batin yang selalu mendorong untuk mencapai kemajuan hidup
        berdasarkan keadaan dan kekuatan yang dimilikinya dengan tetap bergantung kepada
        kehendak dan karunia Allah.

    Keutamaan Qona’ah
         Dengan mempunyai sikap qana’ah, jiwa seseorang akan stabil karena ia mampu :

    a. Bersyukur apabila berhasil dalam usahanya dan jauh dari sifat sombong;
    b. Bersabar dan berlapang dada apabila gagal dan jauh dari sifat frustasi;
    c. Memiliki hati yang tenteram dan damai;
    d. Merasa kaya dan berkecukupan; 
    e. Membebaskan diri dari sikap rakus dan tamak;
    f.  Hidup hemat, tidak bergaya hidup lebih besar pasak daripada tiang;
    g. Menyadari bahwa harta berfungsi sebagai bekal ibadah.
    h. Menyadari bahwa kaya dan miskin itu tidak terletak pada harta, tetapi pada hati;
       '' Bukanlah kekayaan itu terletak pada banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya itu 
          adalah kekayaan hati. (HR. Bukhari Muslim)

    3. Ridha dan Sabar
    Pengertian
         Sabar adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang
    hati. Orang yang ridha menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu
    merupakan kehendak Allah Swt.

    Bentuk-bentuk sabar
          Menurut Imam Al-Ghazali sabar adalah kesanggupan untuk mengendalikan diri, maka kesabaran merupakam upaya pengendalian nafsu yang ada dalam diri manusia. Dalam upaya tersebut manusia menjadi tiga tingkatan, yaitu:

    a. Orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsunya, karena ia mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi.
    b. Orang yang kalah oleh hawa nafsunya. Ia telah mencoba untuk bertahan atas dorongan nafsunya, tetapi kesabarannya lemah, maka ia kalah.
    c. Orang yang mempunyai daya tahan terhadap dorongan nafsunya, tetapi suatu ketika ia kalah, karena besarnya dorongan nafsu, meskipun demikian ia bangun lagi dan terus bertahan dengan sabar atas dorongan nafsu tersebut.

    Sabar juga diterapkan dalam tiga hal: 
    1.Sabar dalam melaksankan ibadah. Untuk melaksankan ibadah membutuhkan kesabaran, sabar 
       untuk memulai dan sabar untuk melaksankannya, banyak di antara kita yang kurang sabar 
       dalam melaksankan ibadah wajib maupun ibadah sunnah. 
    2. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Dalam benak kita, mungkin kita menganggap bahwa 
       maksiat adalah sesuatu yang indah, nikmat,dan mengasyikan. Zina dinggap nikmat, ,judi 
       dianggap akan membuat seseorang kaya raya, mencuri merupakan cara yang praktis untuk 
       mencari harta, mabuk mabukan adalah sesuatu yang membanggakan dan lain sebagainya.   
       Semua anggapan tersebut tentunya bisikan syetan yang dihembuskan lewat benak dan pikiran 
       kita. Untuk menghindari perbuatan perbuatan maksiat tersebut sungguh sangat membutuhkan 
       kesabaran. Demikian pula dengan seseorang yang telah terbiasa melaksanakan perbuatan 
       maksiat, misalnya ia terbiasa mabuk-mabukan, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, main 
       togel, berzina, dan sebagainya. Untuk berhenti, insyaf dan bertobat dari perbuatan-perbuatan 
       terlarang tersebut sungguh merupakan perjuangan yang berat dan membutuhkan kesabaran.
    3. Sabar dalam manghadapi musibah. Dalam hidup ini hanya ada dua kenyataan yaitu bahagia 
       atau sengsara, senang atau susah, berhasil atau gagal. Tidak mungkin kita akan bahagia, atau 
       senang terus-menerus, ada kalanya kita sedikit sengsara, susah atau pernah mengalami gagal. 
       Semua itu harus kita hadapi dengan sikap yang benar. Jika kita sedang bahagia, senang dan 
       berhasil, maka kita harus bersyukur dan ingat kepada Allah, memahasucikan Allah (tasbih), 
       memuji-Nya, dan beristighfar.

              Di samping itu kita juga harus sabar pada saat kita emosi ataau marah. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi situasi di mana situasi tadi membuat kita terpancing untuk marah. Dalam kondisi seperti kita membutuhkan kemampuan mengendalian diri dengan cara bersabar:  ''(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema›afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali-Imran [3] : 134) 

    Keutamaan sabar
    a. Orang yang sabar akan berhasil dalam meraih cita-citanya, ia akan memiliki jiwa yang kuat dan 
        tahan uji menghadapi berbagai persoalan hidup.
    b. Orang yang sabar akan dicintai Allah dan sebaliknya orang yang tidak sabar tidak dicintai 
        Allah, bahkan diperintahkan untuk mencari Tuhan selain Allah.
    c. Orang yang sabar akan tenang, karena sesungguhnya sikap sabar dan ridha adalah 
        mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.

    1. Oke guys jika in gin lanjutannya.,,yook kunjungi postingan 04. SIAP UAMBN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEOLAH AMNESIA

Pernah, dia menulis banyak hal Pernah, begitu mudah baginya menemukan ispirasi  untuk menuliskan hal yang positif Saat ini  Tak akan pernah ...