Kamis, 19 Maret 2015

Menyikapi terorisme dengan ilmu

Islam tidak mengenal terorisme yang identik dengan kekerasan membabi buta. Sebab dalam islam , ketika kekerasan dibolehkan dalam keadaan tertentu sekalipun harus dilakukan sesui dengan koridor syar'i yang sudah ditetapkan dengan sangat ketat.



Islam juga sangat menghargai keselamatan nyawa manusia, baik muslim maupun kafir. Mengenai hal ini Allah berfirman dalam surah Al Maidah : 32 " Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, Bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan dimuka bumi ini, maka seakan akan dia telah membunuh semua manusia.Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepad mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tapi kemudian banyak diantara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."



Ayat diatas menegakkan bahwa Islam sangat menghargai nyawa manusia, bahkan Allah menghargai 1 nyawa manusia yang dibunuh  tanpa sebab sama dengan membunuh ribuan bahkan semua umat manusia di muka bumi ini.

Dengan demikian terorisme yang telah menyebabkan tumbangnya ribuan nyawa manusia tak berdosa berarti dia telah menumbangkan seluruh nyawa umat manusia dimuka bumi ini.



Sementara disisi lain , islam juga memerintahkan untuk berlaku tegas kepada orang kafir yang memusuhi islam atau yang dengan sengaja ingin merusak islam dan kaum muslimin. Kaum muslimin juga memiliki kewajiban untuk mempertahankan kehormatan islam dan umatnya dari celaan dan hinaan musuh-musuh islam. Allah berfirman dalam al qur'an surah Al-Fath: 29, " Muhammad adalah utusan Allah, dan orang orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka "



Dua sisi dari ajaran islam ini tentu harus di fahami dan diamalkan berdasarkan ilmu yang benar. Sumber ilmu yang benar adalah Al-Qur'an dan As Sunnah dengan cara memahaminya sesuai dengan caraRasulullah dan para sahabat memahaminya.



K.H. Syuhada Bahri dalam FATWAH TENTANG TERORISME DAN BOM BUNUH DIRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEOLAH AMNESIA

Pernah, dia menulis banyak hal Pernah, begitu mudah baginya menemukan ispirasi  untuk menuliskan hal yang positif Saat ini  Tak akan pernah ...